Mataram NTB - Seorang Santriwati di salah satu Ponpes di Mataram yang sempat dilaporkan hilang di Unit PPA Sat Reskrim Polresta Mataram kini berhasil ditemukan.
Santriwati tersebut dua minggu sebelumnya dinyatakan hilang oleh keluarga dan pengurus Ponpes. Baru ditemukan pada Kamis (20/06/2024) sore hari.
Baca juga:
Diagram Kerajaan Sambo, DPR Minta Polri Usut
|
Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Porusa Utama, SE., SIK., MH., melalui Kasubnit PPA Sat Reskrim Polresta Mataram Aiptu Sri Rahayu SH., menceritakan prihal kehilangan seorang Santriwati tersebut.
“Perlu diluruskan bahwa informasi hilangnya Seorang Santriwati salah satu Ponpes di Kota Mataram itu sebetulnya hanya kabur dari rumah, bukan karena sesuatu hal lain seperti isu yang pernah didengar masyarakat. Siswi setingkat SMA ini kabur dari rumah dan ngekos di salah satu kos-kosan di wilayah Cakranegara Kota Mataram, ”beber Kasubnit PPA menceritakan hasil pemeriksaan sementara Santriwati tersebut.
Yang bersangkutan ini, Kata Yayuk sapaan akrab Kasubnit PPA, sekolah di SMA milik Ponpes di Mataram, namun tidak Mondok di Ponpes tersebut melainkan tinggal bersama keluarga nya di wilayah Kota Mataram. Bapak dari Santriwati ini bekerja di luar pulau dan pulangnya sekali sebulan atau dua bulan maka sehari-harinya Ia bersama Ibu kandung dan 6 saudara lainnya.
Berdasarkan pengakuan Santriwati, bahwa Ia kabur karena merasa tidak tahan dengan ibunya yang terlalu cerewet maka memutuskan diri untuk Kabur dari rumah dan mengekos sementara sambil menunggu jadwal Bapaknya pulang.
“Jadi anak ini sengaja Kabur atas kemauannya sendiri karena merasa tertekan mendengar ocehan ibunya yang dikatakan sangat cerewet. Menurutnya dia akan balik kerumah setelah bapaknya datang dari luar daerah tempatnya bekerja, ”beber Yayuk meneruskan keterangan Santriwati tersebut.
Anak tersebut ditemukan saat Bapaknya telah berada di Mataram, dan bersama Unit PPA Sat Reskrim Polresta Mataram anak tersebut dijemput di kosnya dan dibawa ke Polresta Mataram untuk dilakukan pemeriksaan.
Oleh karena peristiwa ini sudah dilaporkan ke Polresta Mataram, maka saat ini Anak tersebut masih dalam proses pemeriksaan di Unit PPA bersama kedua orang tua nya guna menggali secara jelas penyabab lain kabur dari rumahnya sendiri.
Dalam keterangan terakhirnya kepada media ini, Yayuk berharap kepada seluruh orang tua agar memperhatikan pola dan cara mendidik anak-anaknya jangan sampai anak tersebut kabur dari rumah akibat cara orang tua yang dianggap terlalu keras ataupun cerewet sehingga anak kita kabur dari rumah seperti yang terjadi saat ini.
“Semoga ini menjadi pengalaman berharga bagi para orang tua dan bagi orang tua Santriwati tersebut pada khususnya. Semoga hal serupa tidak terjadi lagi pada keluarga lainnya, “tutupnya. (Adb)